Semangkok Indomie

Buat aku adakalanya masak indomie mengenang suatu masa.

Masa di mana memulai kemandirian..
Masa krisis moneter. Saat makan di warteg terlalu mewah. Ketika indomie adalah pilihan terindah yang pernah ada. 😉

Dari Kos ke Kos

Saat keterima kuliah di Semarang, yang pertama kali terlintas dalam benak saya adalah harus tinggal di kos. Bagaimana rasanya hidup bersama dengan berbagai orang yang baru, dengan berbagai kultur budaya. Terutama bagaimana rasanya tinggal bersama cewek-cewek, secara sebelumnya saya jarang sekali punya teman dekat yang perempuan. Belum lagi jauh dari orang tua, yang saat itu tinggal di Ternate. Kemungkinan hanya akan bertemu setahun sekali. Ditambah lagi, seumur-umur belum pernah ke Semarang.

Kencan Pertama

Mumpung masih di bulan merah jambu, ngomongin kencan pertama kayaknya seru yaa… Dulu di tahun segituan aku pernah juga lah ngalamin kencan pertama, walau pun nggak pas bulan merah jambu. Kebanyakan orang melewati kencan pertama dengan kenangan romantis yang takkan terlupa. Kenangan kencan pertama aku pun tak terlupakan, bukan karena romantisnya tapi karena ngenes nya. Hihihi.

Lirikan Menentukan Prestasi

Lirikan nyontek ato lirikan romantis ini yaah? (Gambar diambil dari: http://makassar.tribunnews.com/2011/04/27/nyontek-dua-peserta-un-diamankan-polisi)

Pernah nggak nyontek? Kalau gue waktu sekolah antipati banget sama nyontek. Gue selalu memegang prinsip lebih baik dapet nilai nol, daripada nyontek. Sampe pernah, pas kelas 2 SMA, gue nggak tau kalau hari itu bakal ada ulangan biologi. Waduuuh blaank.. Nggak ngerti mau jawab apa.

Nonton Konser Musik Nyook!!!

Satu-satunya tiket konser yang masih disimpan.. hihihi.. (dok pribadi)

Dulu waktu SMP dan SMA pengen banget nonton konser-konser rock gitu. Tapi berhubung tinggal di Papua, saya harus pasrah, hanya cukup bermimpi sambil jingrak-jingrakan di tempat tidur.

Saat kuliah, mulailah agak-agak terealisasi yang namanya nonton konser. Walau dengan uang cekak alias pas-pas-an, bisalah lumayan nonton beberapa konser band  dan penyanyi ngetop dimasanya.

[Koplak] Terdampar Di Semarang Tanpa Perencanaan

Njelimet (Gambar diambil dari: http://drisye.blogspot.com/2012/02/rumus-praktis-matematika-smp.html)

Kalau ditanya, kenapa milih kuliah di Semarang? Jawaban normatif saya adalah, karena Semarang kota yang tenang dengan tata kota yang rapi, orangnya nggak neko-neko, jarang kerusuhan, fasilitas lengkap dan lainnya yang bagus-bagus.

Tapi sesungguhnya saya punya jawaban itu setelah tinggal di Semarang. Sedangkan saat saya memilih, jawaban sebenarnya adalah TIDAK TAHU. Semua terjadi begitu saja tanpa perencanaan apapun.

Ini dimulai saat kelas 3 SMA, tepatnya awal semester genap. Pagi itu tiba-tiba seorang guru memanggil saya ke ruang guru. Kemudian dia menawari saya formulir PMDK dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN), ada UI, UGM, Unpad, IPB, UNS, Undip, Unair, Unhas, Uncen dan lain-lain. Kata guru saya, saya ditawarin duluan karena saya selalu juara umum, jadi semacam reward lah. Tapi jangan takjub dulu, saya juara umum bukan di SMA favorit di Jayapura kok, jadi yah sebenarnya sih nggak hebat-hebat banget. *ngakuuuw* Hihihi.